Klasifikasi Pembangkit Listrik berdasarkan kapasitas daya (power output)

 Klasifikasi pembangkit listrik berdasarkan kapasitas daya (power output) digunakan untuk membedakan skala pembangkit, baik dari sisi teknis, kebutuhan investasi, maupun peruntukannya (off-grid atau on-grid). Berikut adalah klasifikasi umum menurut kapasitas daya:


KLASIFIKASI PEMBANGKIT LISTRIK MENURUT KAPASITAS DAYA


No Kategori Pembangkit Kapasitas Daya Terpasang Contoh Jenis Pembangkit Pemanfaatan Umum
1 Mikro (Micro Power Plant) < 100 kW PLTMH, PLTS rumah, genset kecil Rumah tangga, desa terpencil (off-grid)
2 Mini (Mini Power Plant) 100 kW – 1 MW PLTM, PLTS komunitas, PLTD kecil Industri kecil, desa, koperasi energi
3 Kecil (Small Scale) 1 MW – 10 MW PLTM (Minihydro besar), PLTS komersial, PLTD Kota kecil, jaringan lokal (on-grid)
4 Menengah (Medium Scale) > 10 MW – 100 MW PLTA, PLTU kecil, PLTB Kota besar, sistem kelistrikan regional
5 Besar (Large Scale) > 100 MW PLTA besar, PLTU besar, PLTGU, PLTN Sistem kelistrikan nasional, transmisi utama

Catatan Tambahan:

  • PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro): Biasanya < 100 kW.

  • PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro): Umumnya antara 100 kW – 10 MW.

  • PLTA (Tenaga Air): Di atas 10 MW.

  • Untuk PLTS (Tenaga Surya) dan PLTB (Tenaga Bayu/Angin) klasifikasi kapasitas ini juga digunakan, meskipun daya bisa sangat bervariasi tergantung luas dan teknologi.


 Klasifikasi menurut pemanfaatan:

  • Off-grid: Umumnya < 1 MW (desa terpencil, rumah tangga).

  • On-grid: > 1 MW (terhubung ke jaringan PLN atau sistem transmisi regional).



Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA/hidro)

Berikut adalah klasifikasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA/hidro) berdasarkan kapasitas daya, yang umum digunakan di Indonesia dan secara internasional:


💧 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Berdasarkan Kapasitas

NoKategori PembangkitKapasitas DayaNama UmumContoh Pemanfaatan
1Pembangkit Skala Mikro< 100 kWPLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro)Pedesaan, off-grid, irigasi
2Pembangkit Skala Mini100 kW – 1 MWPLTM (Minihidro)Desa menengah, industri kecil
3Pembangkit Skala Kecil1 MW – 10 MWPLTM (Minihidro Menengah)Sistem kelistrikan lokal, on-grid kecil
4Pembangkit Skala Sedang10 MW – 100 MWPLTA MenengahPLTA daerah, sistem kelistrikan regional
5Pembangkit Skala Besar> 100 MWPLTA BesarPLTA waduk besar, sistem transmisi nasional

📌 Penjelasan Singkat:

  1. PLTMH (Mikrohidro)

    • Biasanya tanpa bendungan besar.

    • Memanfaatkan aliran sungai atau saluran irigasi.

    • Cocok untuk daerah terpencil atau mandiri energi.

  2. PLTM (Minihidro)

    • Bisa menggunakan intake dan headrace kecil.

    • Sudah bisa disalurkan ke jaringan PLN lokal.

  3. PLTA Sedang dan Besar

    • Umumnya menggunakan bendungan atau waduk besar.

    • Memberikan pasokan daya untuk wilayah luas (provinsi atau nasional).

    • Bisa juga digunakan untuk irigasi, pengendalian banjir, dan pariwisata.


💡 Klasifikasi Tambahan (Menurut Head atau Ketinggian Jatuh Air):

TipeHead (ketinggian jatuh air)
Low Head< 30 meter
Medium Head30 – 300 meter
High Head> 300 meter

📎 Contoh Proyek di Indonesia:

Nama PLTAKapasitasLokasi
PLTA Cirata1.008 MWJawa Barat
PLTA Saguling700 MWJawa Barat
PLTMH Batang Uru80 kWSulawesi Barat



JENIS PEMBANGKIT LISTRIK

  • Klasifikasi ini berlaku lintas jenis pembangkit, termasuk:
    • Hidro: PLTMH, PLTM, PLTA

    • Surya: PLTS rumah, komunitas, dan farm besar

    • Angin: PLTB kecil dan besar

    • Termal: PLTU (batubara), PLTG, PLTGU

    • Biomassa/biogas: sesuai kapasitas instalasi

  • Kapasitas dinyatakan dalam kW (kilowatt) atau MW (megawatt), di mana:

    • 1 MW = 1.000 kW

  • Komentar