APA SEBENARNYA BID'AH ITU ??
● Secara bahasa bid’ah itu sesuatu yang baru
● Adapun secara istilah, bid'ah sesuatu yang baru dalam masalah agama Allah ﷻ, yang tidak punya dasar (dalil) baik yang bersifat umum maupun khusus.
▬▬▬
Lihat Kitab Qawaid Ma’rifatil Bida’
Dari definisi di atas, sesuatu disebut bid’ah jika memenuhi 3 syarat di bawah ini:
❶ Ia adalah perkara baru.
❷ Perkara tersebut dinisbatkan (dihubungkan) pada agama Allah ﷻ.
❸ Perkara tersebut tidak memiliki dasar (dalil) baik yang bersifat khusus, atau pun umum.
Dari syarat pertama,
Tidak termasuk ke dalam bid’ah segala perkara agama yang bukan baru, misalnya shalat lima waktu, puasa dan lain-lain.
Dari syarat kedua,
Tidak termasuk ke dalam bid’ah segala perkara baru yang bukan masalah agama, misalnya kendaraan, makanan dan lain-lain.
Dari syarat ketiga,
Tidak termasuk ke dalam bid’ah segala perkara agama yang ada asalnya dalam agama, baik asal (dalil) yang bersifat umum, yakni yang lebih dikenal dengan Maslahah Mursalah, seperti menggunakan speaker untuk adzan, speaker tidak ada di zaman Rasul ﷺ, akan tetapi banyak dalil yang menganjurkan menyampaikan adzan dengan keras, sementara speaker belum ada di zaman Nabi ﷺ.
Atau yang ada dalil khusus seperti ungkapan Umar, “Nikmatnya bid’ah ini” untuk mengomentari Shalat Tarawih berjamaah.
Shalat malam berjamaah pernah dilakukan oleh Nabi ﷺ, hanya saja dihentikan karena khawatir diwajibkan, sementara di masa Umar turunnya kewajiban itu sudah tidak mungkin, maka illah (alasan) untuk tidak berjamaah sudah tidak ada.
Dan lebih rinci lagi, kita harus memahami Kaidah-kaidah memahami bid’ah, banyak para ulama yang menulis kitab dengan tema tersebut semisal Imam asy-Syatibi dalam kitabnya al-I’tisham.
Faidah dari al-Ustadz,
🔳 BENI SARBENI, Lc
Hafidzhahullah
Komentar
Posting Komentar